Teke-teke - KOMA's Official Website

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Teke-teke

Share This

 Teke-teke



 Sosok urban legend dari Jepang yang dikenal dengan nama Teke-teke. semacam roh yang gentayangan setelah tertabrak kereta dan kebelah dua, walaupun tubuhnya terbelah dua, katanya Teke-teke bisa lari lebih cepat dari kecepatan orang pada umumnya. Tak hanya itu, dia bakal nyabit nyabit badan korban agar kebelah Jadi dua. ada banyak versi dari Teke-teke yang tersebar luas di Jepang sendiri dan juga versi yang masuk ke Indonesia dan negara-negara. Cerita ini berasal dari perfektur Aichi, dari sebuah gedung bekas rumah sakit yang sekarang sudah tidak lagi beroperasi. buat yang mau tahu perfektur itu di mana, dia ada di antara perfektur Nagoya dan perfektur Shizuoka tentang gedung tua itu ada 3 Lantai, lantai 1 sampai lantai 2 bisa dibilang kaya gedung tua biasa yang kondisinya lembab sama banyak debu dan kotor, masih belum banyak informasi tentang lantai 3 gedung itu karena tersebar kabar buruk perihal lantai 3 gedung itu katanya sih jangan sekali-sekali coba naik ke lantai 3 gedung bakalan ada sesuatu yang ngejar siapapun yang ke sana dengan kecepatan yang gak masuk akal.


 waktu itu lagi musim kelulusan anak sekolah, seorang pemuda sama temennya pengen masuk ke gedung rumah sakit tua itu buat bikin konten. jadi pemudanya ini namanya sebut saja Kamado. singkatmya Kamado sama temennya itu baru lulus sekolah, jadi mereka kayak lagi nikmatin masa-masa terakhir mereka sebelum mereka kerja gitu. mereka mau buat konten YouTube paling di lantai bawah lantai 1 buat konten. sebenernya sih cuman buat foto-foto aja, Jadi mereka berdua masuk ke gedung itu modal kamera HP. mereka masuk ke gedung itu ternyata kondisi di dalamnya lebih gelap dari yang mereka bayangin, mereka datang sore-sore Jadi dikiranya kan masih agak remang-remang atau lumayan gelap, akhirnya mereka nyalain senternya itu terus jalan dengan ngandelin cahaya dari senter nya itu, mereka mulai masuk ke dalam dan melihat berbagai macam tulisan berwarna merah seperti darah, dan kata-katanya membuat mereka nggak nyaman. 

 Sebenarnya bukan cuma tulisan dan bukan cuma warnanya, tapi di sini kata-katanya bertuliskan “tubuhku sebelah sini” dengan tanda panah yang menunjukan tempatnya secara spesifik. Kalau dipikir-pikir mungkin bisa jadi itu cuman kerjaan anak iseng yang nulis pakai pilox merah gitu biar siapa pun yang datang ke situ jadi takut, tapi waktu itu mereka penasaran dengan instruksi dari tulisan tadi. akhirnya walaupun takut, mereka mengikuti arah tanda panah itu yang menunjuk ke lorong rumah sakit. jadi mereka Jalan menelusuri lorong Rumah Sakit yang gelap dan banyak debu-debu halus di lantai dan bau semacam obat yang yang sudah lama tak terpakai mereka terus berjalan hingga menemukan ujung Lorong itu. mereka menyorotkan senter mereka ke dinding ujung lorong itu, mereka menemukan tulisan merah lagi yang isinya sama persis seperti tulisan yang mereka temukan sebelumnya. tulisan ini anak panahnya menunjuk ke arah tangga naik dan mereka naik ke lantai 2.

 di lantai 2 ada lorong lagi, mereka terus menulusuri lagi lorong itu sampai ke dalam dan kondisi di lantai 2 ini hampir sama seperti tadi. Sampai Di Ujung lorong mereka menemukan tulisan itu lagi, yang bertuliskan “tubuhku sebelah sini”. Anak panahnya menunjukkan ke arah tangga naik lagi, yang menginstruksikan mereka untuk naik ke lantai 3. temennya juga sempat tidak yakin, tapi dia mengatakan bahwa sudah terlanjur jauh. setelah sampai di depan lantai 3, mereka seperti merasa menyesal karena di lantai 3 suasana gedungnya mulai berubah, seperti suasana sejuk tapi bukan. mereka akhirnya naik ke lantai 3. Sesampainnya di sana mereka melihat tulisan warna merah yang sama seperti tadi, tapi ini sudah berubah. ini yang membuat mereka benar-benar menyesal. Tulisannya bertuliskan “tubuh bagian atas ku sebelah sini tubuh bagian bawahku sebelah sini” tanda panah ke kiri tanda panah kekanan. Temannya kamado sangat bersikukuh meyakinkan Kamado bahwa hal ini sudah tidak benar. Dia meyakinkan kamado untuk Kembali ke lantai bawah, Kamado pun merasa demikian, namun dia masih tetap merasa bahwa sudah terlanjur. Akhirnya dia melanjutkan Bersama temannya ke mana tubuh bagian bawah yang menunjukan ke arah kanan dan sekarang mereka benar-benar berjalan di lantai 3 gedung Rumah Sakit.

 Suasana di ruangan ini sangat berbeda dengan dua lantai sebelumnya, di lantai 3 ini suasananya bisa dibilang sangat kotor, lembab dan sangat berantakan. Setelah menelusuri Lorong lantai 3 mereka mengarahkan senter mereka ke arah dinding dan tulisan merah di tembok Muncul lagi. tulisan itu isinya “tubuhku di dalam sini” tanda panahnya menunjuk ke ruangan yang paling ujung lorong yang yang ditulis di atasnya ruang operasi ada di dalam situ. Dengan penuh rasa penasaran dan rasa takut akhirnya mereka membuka pintu tersebut secara perlahan sambil mengintip ruangan tersebut. Di dalamnya mereka hanya melihat bekas bekas peralatan operasi, dan mereka bertanya-tanya “dimana mayatnya?”. Dari sana mereka beranggapan bahwa semua yang mereka alami hanya sebuah bualan dan rumor belaka, perasaan mereka pun mulai menjadi santai. Mereka memainkan peralatan-peralatan operasi yang ada di sana, sampai akhirnya samar-samar Kamado melihat tulisan kecil yang ada di salah satu loker yang ada di sana. Setelah melihat tulisan itu, kamado Kembali merasa gelisah sampai mengeluarkan keringat dingin. Tulisannya mengatakan bahwa “tubuh bagian bawahku ada di sini”. Mereka sadar bahwa ini ternyata belum selesai. Dengan penuh rasa gelisah, mereka membuka loker itu secara bersamaan “1… 2… 3..”kosong, itu yang mereka lihat. Sambil merasa keheranan mereka bertatapan mata sambil merasa bahwa apa yang mereka rasakan, baik rasa takut dan lainnya adalah hal yang sia sia. Namun kamado tersadar bahwa loker tersebut tidak benar-benar kosong, disisi bagian kana nada secercah kertas yang bertuliskan dengan font berwarna merah yang bertuliskan “TUBUH BAGIAN BAWAHKU SEDANG MENUJU KE SINI”.


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages